Stumbling on Happiness
Ada buku psikologi yang menarik, judulnya Stumbling on Happiness. Buku ini sudah lama terbitnya, tahun 2007 terjemahannya diterbitkan oleh Gramedia. Saya baru melihat buku ini di lemari yang ada di kantor dan meminjamnya untuk baca-baca saat liburan... berikut saya kutipkan infonya dari
internet tentang buku ini.
Mengapa dua orang yang saling mencinta lebih mudah memaafkan pasangan mereka yang selingkuh ketimbang bila pasangannya itu mangkir dari tugas mencuci piring seusai makan? Mengapa orang melek lebih bingung soal menjadi buta daripada orang buta yang ingin bisa melihat lagi? Mengapa teman santap malam cenderung memesan menu berbeda ketimbang yang sesungguhnya mereka inginkan? Mengapa pasien cenderung menganggap prosedur medis yang lama tidak terlalu menyiksa dibanding prosedur yang ringkas? Mengapa penjual rumah cenderung mengajukan penawaran harga yang tak akan mereka bayar andai mereka sendiri menjadi pembeli? Mengapa kita tidak bisa mengingat sebuah lagu ketika sedang mendengarkan yang lain; dan mengapa antrean di kasir toko swalayan selalu menjadi lambat begitu kita bergabung?
Dalam buku yang cemerlang, cerdas, dan terjangkau ini, psikolog Harvard yang terkenal Daniel Gilbert bercerita tentang kekurangsempurnaan dalam imajinasi dan ilusi tentang masa mendatang yang membuat kita salah tafsir tentang hari esok kita dan salah duga tentang rasa puas kita.
Gilbert mengungkapkan penemuan beberapa ilmuwan tentang kemampuan unik manusia untuk membayangkan masa mendatang, pun tentang kemampuan kita memrakirakan seberapa banyak kita akan menyukainya ketika kita tiba di sana. Dengan wawasannya yang mendalam dan gaya bertuturnya yang memikat, Gilbert menerangkan mengapa kita seperti tahu terlalu sedikit tentang hati dan pikiran kita sendiri di masa mendatang.
Menurut Daniel Gilbert, Professor bidang Psikologi dari Harvard University dan pengarang buku “Stumbling on Happiness”, ada dua jenis kebahagiaan yaitu: kebahagiaan alami dan kebahagiaan sintesis. Kebahagiaan alami adalah apa yang secara spontan kita rasakan saat mendapatkan apa yang diinginkan. Misalnya, rasa bahagia ketika Anda mendapat bonus yang cukup besar. Sedangkan kebahagiaan sintetis ialah sesuatu yang sengaja kita pilih untuk kita pikirkan atau lakukan supaya bahagia. Bahagia sintesis adalah bahagia yang kita ciptakan. Misalnya, ketika terjebak macet Anda berpikir, “Nah ini kesempatan untuk menelpon dan twitteran..”
Kebahagiaan mana yang bertahan lama, apakah kebahagian yang alami atau sintesis? Ternyata, kebahagiaan sintetis bertahan lebih lama. Sedangkan kebahagian alami akan segera hilang seiring dengan berjalannya waktu. Contohnya, ketika mendapat kenaikan gaji Anda merasa senang dan bahagia, namun seiring berjalannya waktu kenaikan gaji itu akhirnya menjadi biasa..
Lalu, bagaimana caranya menciptakan kebahagiaan sintetis? Banyak jalan menuju Roma, begitu pula ada banyak cara untuk menciptakan kebahagiaan sintesis. Pertama, bekerjalah sesuai passion, gairah atau minat Anda. Bila Anda memilih pekerjaan sesuai passion Anda maka Anda semakin hari akan semakin mencintai pekerjaan itu. Anda akan hanyut dalam pekerjaan itu dan akan semakin bahagia melakukan pekerjaan itu. Karena Anda semakin enjoy maka Anda akan semakin ahli dalam pekerjaan itu. Asyiknya lagi, apabila Anda seorang profesional, semakin Anda mencintai dan menguasai pekerjaan itu, bayaran Andapun akan semakin meningkat. Bahagia, bukan?
Kedua, teruslah belajar untuk mengasah pikiran dan hati Anda. Bacalah buku-buku berkelas, ikuti berbagai training dan seminar bermutu. Lalu, butir-butir kehidupan dari buku, seminar dan training tersebut Anda aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu belajar lagi, terapkan lagi, belajar lagi, terapkan lagi, begitu terus menerus..
Terakhir, pasrahkan hidup kita kepada Sang Pencipta. Milikilah keyakinan bahwa Yang Maha Kuasa tidak akan pernah menelantarkan kita. Dia pasti menjaga kita.. Dia pasti mencintai kita.. Dia pasti menjaga kita, selama kita patuh pada ketentuan-Nya.
Mulai hari ini mari kita ciptakan selalu kebahagian agar hidup kita selalu diselimuti kebahagiaan yang semakin berlimpah.
Reviewed by Diyah Ayu P Putri
on
9:31 PM
Rating: 5
Gerimis di Awal Januari
*
Reviewed by Diyah Ayu P Putri
on
2:11 AM
Rating: 5
Atas Nama Perasaan Yang Kadang Tak Tahu Diri
Lelaki perasa yang bertemu dengan perempuan tak peka adalah bisu yang sering tak mau tahu.
Atas nama perasaan. Ada beberapa kejadian yang selalu payah dalam kehidupan. Salah satunya adalah perasaan yang kerap tak mau tahu.
Awalnya bisu, tak berasa terjadi apa-apa. Awalnya biasa, tak pernah menyangka sejauh ini jadinya. Namun tiba-tiba satu di antara kita lebih dulu menyadari bahwa ada sesuatu yang memaksa tumbuh dari dalam hati. Kemudian satu lainnya mengamini. Ialah tumbuhan bernama perasaan. Menghipnotis kita lewat kemauannya yang sulit sekali dibendung bahkan dikendalikan. Meminta kita untuk selalu dekat. Tumbuh tak mengenal tanahnya, di mana saja dengan hanya berbekal kenyamanan.
Jika muncul pertanyaan mengapa ia bisa tumbuh, perasaan selalu saja tak memiliki alasan bahkan jawaban yang meyakinkan. Ia lahir bersama pertemuan singkat, pandangan pertama, dan mungkin sebagian kecil mengakui bahwa perasaan telah tumbuh bahkan sejak belum ada pertemuan itu sendiri.
Aku juga sama, selalu kehilangan jawaban saat ditanya soal perasaan. Mengapa harus kamu? Kataku di depan cermin waktu itu. Sembari merapikan rambutku yang masih acak-acakan.
Adakah yang berlabuh semena-mena selain kapal bernama perasaan?
Kali ini aku benar-benar mengatakan bahwa perasaan ini tak tahu diri. Berlabuh semena-mena. Bagi kebanyakan orang, aku meletakkan perasaan ini tak pada tempatnya. Harapan yang semu, maya, mungkin tak bisa jadi nyata. Menjatuhkan perasaan padamu tak lebih baik dari sendiri yang menyisakan sepi. Baiklah, aku mengakui, jatuh hati tak dapat dibendung dengan apapun. Ia adalah konsep alamiah dan tentu saja manusiawi. Ia datang tiba-tiba, bahkan saat ketidaksiapan dari diri sendiri menanggung semuanya.
Atas nama perasaan yang kadang tak tahu diri. Benarkah seorang perasa selalu dipertemukan dengan seorang yang tak peka? Apakah Tuhan dengan segala kuasa-Nya yang telah melakukan ini semua? Benarkah ini cara terbaik untuk bersabar sekaligus bersyukur?
Baiklah, pada pertahanan kali ini aku menyiasati untuk berbaik sangka dengan perasaan. Berbaik sangka padamu yang semakin beku. Kata-kata yang urung dibebaskan mungkin suatu saat nanti akan tersampaikan dengan baik. Itu saja.
-Dalam Sketsa-
by : Ikrom Mustofa
Reviewed by Diyah Ayu P Putri
on
7:23 PM
Rating: 5
Penjelasan Tentang Google Sitelink Dan Cara Mendapatkan Google Sitelink
Keberadaan Sitelinks juga cukup membuat pemilik website yang memilikinya cukup berbangga. Pasalnya, Sitelinks terkadang diasumsikan sebagai sebuah hasil pengoptimalan SEO yang baik dan terhitung berhasil di dalam sebuah blog. Dan nyatanya, sitelinks ini adalah sesuatu yang muncul secara otomatis, yang artinya, Google membuat algoritma otomatis terhadap hasilnya/kemunculannya, sehingga kita nyaris tidak bisa membuatnya secara manual. Google merahasiakan algoritmanya, sehingga kita tidak tahu betul bagaimana kita harus mengoptimalkan website kita untuk mendapatkan sitelinks tersebut. Lantas apa sebenarnya Google Sitelinks?
Memperkenalkan Google Sitelinks
Dari penjelasan yang diberikan oleh Wikipedia,
“SITELINKS ARE HYPERLINKS TO WEBSITE SUBPAGES THAT APPEAR UNDER CERTAIN GOOGLE LISTINGS IN ORDER TO HELP USERS NAVIGATE THE SITE. THE SITE OWNER CANNOT ADD ANY SITELINKS; GOOGLE ADDS THEM THROUGH ITS OWN SECRET AUTOMATED ALGORITHMS.” WIKIPEDIA
Sitelinks bertujuan untuk membantu pengguna untuk secara mudah menavigasi sebuah website ke beberapa halaman yang dicari. Kemunculan sitelinks dimaksudkan untuk memudahkan pencarian informasi hingga ke bagian sub-halaman sebuah website. Ujung-ujungnya, sitelinks ini diutamakan bagi user.
Secara jelas sitelinks merupakan kumpulan link yang terbagi atas dua kolom yang terdapat di bawah main page di hasil sebuah pencarian. Untuk lebih ringkasnya, inilah yang dimaksud dengan sitelinks:
Secara tidak sengaja, ternyata Catatan DAPP juga memiliki sitelinks. Selama ini memang Catatan DAPP berusaha untuk mendapatkan sitelinks tersebut meskipun tidak ada cara pasti untuk mendapatkannya karena Google menggunakan algoritma rahasia tanpa memberitahu bagaimana caranya agar sitelinks muncul. Google membuatnya secara otomatis, bukan seperti membuat Google Authorship yang telah di-shut down oleh Google sendiri. Google Sitelinks yang dimiliki Catatan DAPP terlihat seperti ini:
google sitelinks Catatan DAPP Dalam beberapa waktu yang sebenarnya cukup lama saya memang secara khusus menghabiskan waktu untuk mempelajari bagaimana cara kerja sitelinks ini. Dari berbagai sumber yang saya baca, kemunculan sitelinks sebenarnya menjadi bukti bagaimana keberhasilan seorang webmaster dalam mengoptimisasi SEO on-page di dalam blognya.
Selain itu, struktur on-page di dalam sebuah website haruslah diperjelas. Navigasi menjadi hal yang terpenting karena Google sendiri menyarankan agar sebuah website memiliki navigasi menu yang baik agar pengunjung dapat dengan mudah mengakses halaman-halaman yang ada di dalamnya agar lebih mudah diakses, sehingga pengunjung dapat dengan mudah mencari sesuatu yang ia cari.
Apakah Google Sitelinks Memang Penting Dimiliki oleh Sebuah Blog?
Secara sederhana, Google Sitelinks tentu penting dimiliki oleh sebuah blog. Seperti yang saya katakan sebelumnya, Google Sitelinks merupakan salah satu bukti keberhasilan seorang webmaster dalam mengoptimisasi websitenya.
Google menjelaskan bahwa sitelinks penting karena user akan terbantu untuk dengan mudah dapat menavigasi halaman-halaman tertentu dari sebuah website langsung dari hasil pencarian. Selanjutnya, tentu saja hal tersebut akan menghemat waktu user dan mempermudahnya untuk menemukan informasi apa yang ia cari dengan cepat langsung dari mesin pencari tanpa harus masuk terlebih dahulu ke website Anda. Intinya, sitelinks memberikan hasil terbaik dari sebuah pencarian dalam waktu yang relatif ringkas.
Selain itu, jika Anda memiliki brand, sitelinks tentu saja penting. Tidak semua website yang terindeks di Google memiliki sitelinks, dan kebetulan kita tidak bisa membuatnya secara manual. Google secara otomatis menghadirkan sitelinks di hasil pencarian terhadap website-website tertentu. Dan dalam hal ini, memiliki sitelinks tentu saja merupakan kelebihan tersendiri dari hasil pencarian.
Hal penting lain, seperti yang diungkapkan oleh EntrepreneurCom, sitelinks dapat memberikan efek sebagai berikut:
- Membantu membangun reputasi atas sebuah brand.
- Meningkatkan kepercayaan pengunjung/user terhadap sebuah website/brand
- Mencakup SERP yang lebih luas lagi
- Meningkatkan click-through-rate (CTR)
- Meningkatkan kekuatan internal links/pages
Seperti yang telah saya katakan tadi, Google Sitelinks tidaklah sesuatu yang bisa dibuat secara manual. Tim Google yang secara otomatis memberikannya terhadap website tertentu di hasil pencarian. Dan secara resmi, Google tidak memberitahukan kita bagaimana sitelinks dapat dibuat.
Dari pengalaman saya, menghadirkan sitelinks adalah perkara susah. Butuh waktu dan riset lama, itu pun saya temukan secara tidak sengaja ketika hendak merubah deskripsi website ini dan ingin melihatnya apakah sudah berubah di hasil pencarian atau belum. Dan ternyata sitelinks untuk Catatan DAPP muncul. Yang membingungkan, ketika saya tes di browser lain, sitelinks untuk Catatan DAPP tidak muncul. Awalnya saya menggunakan Firefox untuk melihatnya. Di Firefox sitelinks Catatan DAPP muncul, tapi di Chrome tidak. Hal sebaliknya justru muncul untuk Facebook dan Lazada, di Firefox sitelinks kedua web populer tersebut tidak muncul sementara di Chrome muncul. Tetapi di PC lain, saya coba di Chrome dan Firefox, keduanya muncul untuk sitelinks Catatan DAPP dan Lazada tetapi tidak muncul untuk Facebook. Saya juga cukup kebingungan dengan hal ini.
Dari riset dan pengalaman saya, inilah hal-hal yang saya lakukan di dalam Catatan DAPP:
- Membuat halaman penting yang memang ‘selalu’ ada di sebuah website, seperti About, Privacy Policy, Contact Me, dan buat deskripsi yang jelas terhadap setiap halaman tersebut.
- Susun halaman tersebut di navigasi yang tertata dengan rapi. Di Catatan DAPP, menu halaman saya pisahkan dengan kategori dari segi penempatan di navigasi. Hal ini tentu akan membedakan bagimana pengunjung blog ini mengakses halaman tertentu dan kategori tertentu dari navigasi menu yang jelas penataannya.
- Buat agar navigasi menu yang terdapat di website Anda muncul baik di homepage maupun halaman lainnya, seperti di tulisan maupun halaman-halaman lainnya.
- Pastikan juga Anda menghapus halaman-halaman yang dilaporkan sebagai 404 error not found. Cek akun webmaster tool untuk blog Anda dan hapus setiap URL yang bermasalah.
- Pastikan Robottxt tidak memblok halaman-halaman penting di website Anda.
- Selebihnya, permudah hierarki atau pun struktur halaman di website Anda.
Untuk saat ini, itulah beberapa hal yang saya lakukan sebelum sitelinks muncul untuk website ini. Dari beberapa sumber yang saya baca, inilah beberapa tips untuk memunculkan Google Sitelinks:
- Gunakan brand unik
- Buat struktur yang baik dan jelas
- Buat sitemap xml
- Buat konten berkualitas dan penting untuk pengguna
- Hubungkan artikel yang saling berkaitan di dalam blog Anda, selain related posts, Anda bisa menggunakan internal links yang juga penting untuk menurunkan bounce rate.
- Sitelinks adalah salah satu hasil dari teknik SEO, dan pahami dasar-dasar SEO sebelum berjuang keras mendapatkannya.
Reviewed by Diyah Ayu P Putri
on
11:02 PM
Rating: 5
Filosofi Langit

Langit gak butuh warna warni untuk membuatnya terlihat cantik, cukup warna biru dan putih udah membuatnya menawan.
Belajar seimbang dari langit.
Langit itu seimbang, dan hanya dia yang bisa seimbang dengan porsinya.
Seimbang antara malam dan siang. Sesuai waktu dan porsi aturan main.
Belajar teguh dari langit.
Belajar ikhlas dari langit.
Burung burung bebas terbang di langit tanpa ada pajak yang harus dibayar oleh para burung. Hehe
Belajar marah bermanfaat dari langit.
Walau awalnya mengeluarkan gemuruh menakutkan namun setelah itu hujan datang menebar manfaat untuk bumi.
Belajar "sesudah kesulitan ada kemudahan"
Yakin setelah datangnya hujan, ada pelangi menawan mananti di langit sana.
Kita berpetualang di jagat alam langit, bertemu dengan cahaya bintang dan bulan, bertemu dengan manisnya pelangi setelah hujan, bertemu dengan gemuruhnya petir, bertemu dengan hangatnya cahaya matahari, bertemu dengan indahnya suara kepakan sayap dan bertemu dalam lembut serta putihnya awan. Terima kasi untuk Sang Pemilik Alam Langit, Tuhan YME.
Kutipan Pramoedya Ananta Toer Tentang Kemanusiaan Yang Paling Terkenal Inspiratif
Tetralogi Buru yang mahsyur itu bahkan jadi saksi bahwa teralis besi tidak mampu membungkam hasrat menulisnya. Sastrawan yang sempat diisukan masuk nominasi Nobel di bidang sastra ini bahkan terus berjuang dengan pena untuk mengajarkan pada setiap pembacanya bahwa rasa kemanusiaan itu amat penting. Berikut ini ada lima kutipannya yang paling terkenal dan amat inspiratif.
"Seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan"
Dalam bukunya yang berjudul Bumi Manusia, kutipan di atas diucapkan oleh tokoh Jean kepada Minke. Kalimat itu mungkin terlihat sederhana, namun tak bisa dipungkiri bahwa maknanya amat dalam. Jika kita renungkan, adil dalam pikiran berarti konsisten dalam konteks dan keputusan.

Seseorang terpelajar harus bisa memilah apa yang benar dan salah, bukan berdasarkan apa yang disuka atau dibenci. Kalau hal ini diterapkan, niscaya tidak ada lagi korupsi, suap-menyuap, dan tindakan melawan hukum lainnya karena tingginya kesadaran untuk berlaku adil sejak dalam pikiran sekalipun.
"Kehidupan ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriaannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit."
Benar kata Pram, dunia ini bergerak dengan keseimbangannya sendiri. Oleh karenanya, tidak baik bila kita hanya meratapi saja permasalahan atau kegagalan yang menimpa kita tanpa mengingat sedikitpun kebahagiaan yang pernah kita rasakan.

Begitu pula sebaliknya. Meski kita dikaruniai hidup yang bahagia dan seolah tidak memiliki permasalahan apapun, kita tak boleh melupakan keberadaan saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Hanya dari timbal balik itulah kita bisa meraih keseimbangan hidup.
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah"
Melalui kalimat di atas, Pram mengingatkan para cerdik pandai untuk selalu membagikan ilmunya melalui analogi menulis. Sungguh tak ada gunanya kita memiliki kecerdasan yang luar biasa tanpa pernah mengamalkannya. Padahal, jelas ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari membagikan pengetahuan.

Ingatlah bahwa tidak akan habis suatu ilmu karena dibagikan. Ia justru akan terus bertambah dan berkembang sehingga baik dan bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia. Oleh karenanya, Pram dengan tegas menyindir orang-orang yang berpandangan sempit akan hilang ditelan masyarakat dan tidak jadi bagian dari sejarah.
"Semakin tinggi sekolah bukan berarti semakin menghabiskan makanan orang lain. Harus semakin mengenal batas"
Sungguh, kutipan satu ini amat tepat untuk diterapkan pada masa-masa sekarang ini. Seperti kita tahu, banyak cerdik cendekia yang meraih posisi penting dalam tatanan pemerintah justru menggunakan kekuasaannya untuk terus mengeruk kekayaan tanpa memikirkan orang lain.

Jelas ini adalah sikap yang harus kita hindari. Seharusnya, semakin tinggi ilmu yang kita miliki justru disedekahkan untuk mencari jalan keluar bagi permasalahan orang-orang yang kurang beruntung agar hidupnya bisa segera membaik.
"Barang siapa mempunyai sumbangan pada kemanusian dia tetap terhormat sepanjang jaman, bukan kehormatan sementara"
Seseorang mungkin tidak mendapatkan sesuatu kesuksesan dalam hidupnya, mungkin dia tidak mempunyai sahabat, mungkin tak mempunyai kekuasaan barang secuil pun. Namun umat manusia akan menghormati karena jasa-jasanya pada kemanusiaan.

Sebagai contoh, lihatlah tokoh-tokoh besar macam Mahatma Gandhi, Nelson Mandela, Bunda Theresa, dan masih banyak lainnya. Mereka semua akan selalu dikenang oleh umat manusia karena sumbangannya pada kemanusiaan, bukan berdasarkan pada status sosial atau pekerjaannya.



