Gerimis di Awal Januari

Apa yang paling kamu sukai dari antalogi rintik yang bernama gerimis? Suaranya yang gemerisik, butirannya yang memercik, atau basahnya yang menelisik? Kalau aku, paling suka dengan pesan yang disampaikannya. Pesan, yang kali ini berjodoh dengan bulan Januari. Pesan yang harus sampai kepada hati.

*
Awal memang permulaan yang seringkali tak mudah. Seperti yang harus dihadapi Januari pada tahun ini. Hari-harinya dihiasi dengan gerimis. Ada yang sebagian, ada yang seperempat, ada juga yang sepenuhnya. Ada yang hanya gerimis, ada yang menderas menjadi hujan, ada pula yang membadai bersama angin. Pun bagi sebagian besar orang; memulai adalah salah satu perkerjaan paling sulit yang pernah ada. Ada yang tak pernah bisa untuk melakukannya. Ada yang tak tahu bagaimana caranya. Sebagian orang harus menempuhnya dengan paksa, diantara sebagian itu ada yang bisa mengubah paksa menjadi suka. Sebagian yang lainnya sampai akhir tetap terpaksa. Dan adakah yang paling melelahkan, selain melakukan sesuatu dengan terpaksa?

Tak ada yang lebih setia menemani hujan selain gerimis. Ia ada di awal, tengah dan juga akhir. Hanya durasi dan volumenya saja yang tak sama. Tapi gerimis selalu ada dalam prosesi hujan. Entah memulai, mendampingi atau mengakhiri. Tak seperti kita, yang terkadang hanya bisa memulai tapi tak sampai menyelesaikan. Andaikata tak menyelesaikan apa yang sudah kita mulai adalah salah satu bentuk kejahatan, mungkin setiap kita sudah layak untuk dipenjarakan. Atau mungkin, kita sudah terlalu banyak ‘menyuap’ diri sendiri dengan berbagai rupa pembenaran, sampai menganggap kesalahan sebagai kewajaran? Atau kita lebih pilih aman untuk membebankan kesalahan itu secara sengaja atau tidak ke anak-cucu kita?

Memang adakalanya, kita harus berhenti di tengah jalan sebelum menyelesaikan tujuan. Karena bisa jadi, berhenti bisa berarti tanda selesai itu sendiri. Atau kita baru menyadari kalau jalan yang kita ambil ternyata salah, dan harus berbalik ke jalan yang benar. Tapi kalaupun harus demikian, berhentilah dengan penuh kesadaran, dengan penuh tanggungjawab. Bukan berhenti tanpa ketidakjelasan, bukan berhenti dengan ketidakpedulian. Seperti juga gerimis, yang sesekali menjeda satu hujan ke hujan berikutnya, atau berhenti sekian waktu untuk muncul kembali, atau berpindah dari satu tempat untuk menggerimisi tempat yang lainnya. Agar apa yang kita mulai, lebih banyak yang bisa kita selesaiakan. Karena hanya sedikit orang yang berani memulai, dan diantara sedikit yang berani itu, tidak semuanya kuat untuk menyelesaikan.

Tak ada yang pernah tahu pasti kapan gerimis datang, begitupun berapa lama durasinya. Karena konon katanya, ada beberapa hal yang Tuhan rahasiakan dari semua makhluk, termasuk dari setan dan malaikat; gerimis adalah salah satu diantaranya. Siapapun tak bisa mencegah datangnya gerimis. Kita hanya bisa basah karena menerobosnya, atau berteduh sampai gerimis itu berhenti jatuh, atau terserah pilihan lainnya yang kita punya dan kita suka. Hidup juga demikian. Penuh ketidakpastian, dan satu kepastian berupa kematian. Tak ada yang tahu pasti kapan kita terkena musibah, kapan kita mendapatkan nikmat. Seperti gerimis yang di suatu tempat menjadi musibah, tapi di tempat yang lain menjadi nikmat. Tapi apapun bentuknya, cara terbaik untuk menghadapi kepastian ataupun ketidakpastian adalah dengan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, bukan dengan menunggu. Seperti juga gerimis, yang tak terlalu menjadi masalah untuk orang-orang yang membawa payung. Barangkali kita juga harus memperbesar ‘payung’ sabar dan syukur kita, agar tidak terlalu berat menjalani ujian, yang pasti datang dalam kehidupan kita. Atau ‘payung-payung’ lainnya yang dibutuhkan untuk bekal kehidupan kita di masa mendatang, dengan banyak-banyak berbuat baik, misalkan.

*
Jadi, apa kabar Januari kamu? Januariku masih gerimis. Seperti cuaca di luar sana. Belum sampai hujan, tapi cukup merepotkan. Ada beberapa hal tak terduga yang datang. Ada banyak rencana yang harus dirapihkan. Ada beberapa kerikil yang menyulitkan langkah. Ada beberapa keinginan yang perlu disesuaikan. Ada tekad yang masih perlu dibulatkan. Ada niat yang harus lebih diluruskan. But life must go on, right? Toh, gerimis akan selalu berlalu. Sama seperti waktu, sama seperti Januari.

by : nazrul anwar
Gerimis di Awal Januari Gerimis di Awal Januari Reviewed by Diyah Ayu P Putri on 2:11 AM Rating: 5

Atas Nama Perasaan Yang Kadang Tak Tahu Diri




Lelaki perasa yang bertemu dengan perempuan tak peka adalah bisu yang sering tak mau tahu.

Atas nama perasaan. Ada beberapa kejadian yang selalu payah dalam kehidupan. Salah satunya adalah perasaan yang kerap tak mau tahu.

Awalnya bisu, tak berasa terjadi apa-apa. Awalnya biasa, tak pernah menyangka sejauh ini jadinya. Namun tiba-tiba satu di antara kita lebih dulu menyadari bahwa ada sesuatu yang memaksa tumbuh dari dalam hati. Kemudian satu lainnya mengamini. Ialah tumbuhan bernama perasaan. Menghipnotis kita lewat kemauannya yang sulit sekali dibendung bahkan dikendalikan. Meminta kita untuk selalu dekat. Tumbuh tak mengenal tanahnya, di mana saja dengan hanya berbekal kenyamanan.

Jika muncul pertanyaan mengapa ia bisa tumbuh, perasaan selalu saja tak memiliki alasan bahkan jawaban yang meyakinkan. Ia lahir bersama pertemuan singkat, pandangan pertama, dan mungkin sebagian kecil mengakui bahwa perasaan telah tumbuh bahkan sejak belum ada pertemuan itu sendiri.

Aku juga sama, selalu kehilangan jawaban saat ditanya soal perasaan. Mengapa harus kamu? Kataku di depan cermin waktu itu. Sembari merapikan rambutku yang masih acak-acakan.

Adakah yang berlabuh semena-mena selain kapal bernama perasaan?

Kali ini aku benar-benar mengatakan bahwa perasaan ini tak tahu diri. Berlabuh semena-mena. Bagi kebanyakan orang, aku meletakkan perasaan ini tak pada tempatnya. Harapan yang semu, maya, mungkin tak bisa jadi nyata. Menjatuhkan perasaan padamu tak lebih baik dari sendiri yang menyisakan sepi. Baiklah, aku mengakui, jatuh hati tak dapat dibendung dengan apapun. Ia adalah konsep alamiah dan tentu saja manusiawi. Ia datang tiba-tiba, bahkan saat ketidaksiapan dari diri sendiri menanggung semuanya.

Atas nama perasaan yang kadang tak tahu diri. Benarkah seorang perasa selalu dipertemukan dengan seorang yang tak peka? Apakah Tuhan dengan segala kuasa-Nya yang telah melakukan ini semua? Benarkah ini cara terbaik untuk bersabar sekaligus bersyukur?

Baiklah, pada pertahanan kali ini aku menyiasati untuk berbaik sangka dengan perasaan. Berbaik sangka padamu yang semakin beku. Kata-kata yang urung dibebaskan mungkin suatu saat nanti akan tersampaikan dengan baik. Itu saja.

-Dalam Sketsa-

by : Ikrom Mustofa
Atas Nama Perasaan Yang Kadang Tak Tahu Diri Atas Nama Perasaan Yang Kadang Tak Tahu Diri Reviewed by Diyah Ayu P Putri on 7:23 PM Rating: 5

Penjelasan Tentang Google Sitelink Dan Cara Mendapatkan Google Sitelink

11:02 PM
Keberadaan Google Sitelinks di hasil pencarian mesin pencari terbesar dunia, Google, sudah sangat populer dan membuat hasil kunjungan trafik organik sebuah website bisa meningkat drastis.


Keberadaan Sitelinks juga cukup membuat pemilik website yang memilikinya cukup berbangga. Pasalnya, Sitelinks terkadang diasumsikan sebagai sebuah hasil pengoptimalan SEO yang baik dan terhitung berhasil di dalam sebuah blog. Dan nyatanya, sitelinks ini adalah sesuatu yang muncul secara otomatis, yang artinya, Google membuat algoritma otomatis terhadap hasilnya/kemunculannya, sehingga kita nyaris tidak bisa membuatnya secara manual. Google merahasiakan algoritmanya, sehingga kita tidak tahu betul bagaimana kita harus mengoptimalkan website kita untuk mendapatkan sitelinks tersebut. Lantas apa sebenarnya Google Sitelinks?

Memperkenalkan Google Sitelinks

Dari penjelasan yang diberikan oleh Wikipedia,

“SITELINKS ARE HYPERLINKS TO WEBSITE SUBPAGES THAT APPEAR UNDER CERTAIN GOOGLE LISTINGS IN ORDER TO HELP USERS NAVIGATE THE SITE. THE SITE OWNER CANNOT ADD ANY SITELINKS; GOOGLE ADDS THEM THROUGH ITS OWN SECRET AUTOMATED ALGORITHMS.” WIKIPEDIA

Sitelinks bertujuan untuk membantu pengguna untuk secara mudah menavigasi sebuah website ke beberapa halaman yang dicari. Kemunculan sitelinks dimaksudkan untuk memudahkan pencarian informasi hingga ke bagian sub-halaman sebuah website. Ujung-ujungnya, sitelinks ini diutamakan bagi user.

Secara jelas sitelinks merupakan kumpulan link yang terbagi atas dua kolom yang terdapat di bawah main page di hasil sebuah pencarian. Untuk lebih ringkasnya, inilah yang dimaksud dengan sitelinks:

Contoh Google Sitelinks (sumber: Flickr)

Seperti yang terlihat pada gambar di atas, mesin pencari Google menunjukkan main page dan subpages dari web terkenal: ShoutMeLoud. Main Page yang dimaksud adalah judul ShoutMeLoud tersebut beserta deskripsinya. Sementara sitelinks adalah halaman-halaman tertentu yang terbagi menjadi dua kolom yang terdapat di bawah main page itu sendiri. Di gambar tersebut, ShoutMeLoud menghasilkan 6 subpages dengan kata lain 6 sitelinks yang mengarahkan Anda ke halaman tertentu yang dirasa penting bagi algoritma Google, sehingga kita sebagai user akan lebih mudah membuka halaman tertentu untuk mencari informasi.

Secara tidak sengaja, ternyata Catatan DAPP juga memiliki sitelinks. Selama ini memang Catatan DAPP berusaha untuk mendapatkan sitelinks tersebut meskipun tidak ada cara pasti untuk mendapatkannya karena Google menggunakan algoritma rahasia tanpa memberitahu bagaimana caranya agar sitelinks muncul. Google membuatnya secara otomatis, bukan seperti membuat Google Authorship yang telah di-shut down oleh Google sendiri. Google Sitelinks yang dimiliki Catatan DAPP terlihat seperti ini:


google sitelinks Catatan DAPP Dalam beberapa waktu yang sebenarnya cukup lama saya memang secara khusus menghabiskan waktu untuk mempelajari bagaimana cara kerja sitelinks ini. Dari berbagai sumber yang saya baca, kemunculan sitelinks sebenarnya menjadi bukti bagaimana keberhasilan seorang webmaster dalam mengoptimisasi SEO on-page di dalam blognya.

Selain itu, struktur on-page di dalam sebuah website haruslah diperjelas. Navigasi menjadi hal yang terpenting karena Google sendiri menyarankan agar sebuah website memiliki navigasi menu yang baik agar pengunjung dapat dengan mudah mengakses halaman-halaman yang ada di dalamnya agar lebih mudah diakses, sehingga pengunjung dapat dengan mudah mencari sesuatu yang ia cari.

Apakah Google Sitelinks Memang Penting Dimiliki oleh Sebuah Blog?

Secara sederhana, Google Sitelinks tentu penting dimiliki oleh sebuah blog. Seperti yang saya katakan sebelumnya, Google Sitelinks merupakan salah satu bukti keberhasilan seorang webmaster dalam mengoptimisasi websitenya.

Google menjelaskan bahwa sitelinks penting karena user akan terbantu untuk dengan mudah dapat menavigasi halaman-halaman tertentu dari sebuah website langsung dari hasil pencarian. Selanjutnya, tentu saja hal tersebut akan menghemat waktu user dan mempermudahnya untuk menemukan informasi apa yang ia cari dengan cepat langsung dari mesin pencari tanpa harus masuk terlebih dahulu ke website Anda. Intinya, sitelinks memberikan hasil terbaik dari sebuah pencarian dalam waktu yang relatif ringkas.

Selain itu, jika Anda memiliki brand, sitelinks tentu saja penting. Tidak semua website yang terindeks di Google memiliki sitelinks, dan kebetulan kita tidak bisa membuatnya secara manual. Google secara otomatis menghadirkan sitelinks di hasil pencarian terhadap website-website tertentu. Dan dalam hal ini, memiliki sitelinks tentu saja merupakan kelebihan tersendiri dari hasil pencarian.

Hal penting lain, seperti yang diungkapkan oleh EntrepreneurCom, sitelinks dapat memberikan efek sebagai berikut:

  • Membantu membangun reputasi atas sebuah brand.
  • Meningkatkan kepercayaan pengunjung/user terhadap sebuah website/brand
  • Mencakup SERP yang lebih luas lagi
  • Meningkatkan click-through-rate (CTR)
  • Meningkatkan kekuatan internal links/pages
Jadi Bagaimana Membuat Google Sitelinks Untuk Website Saya?

Seperti yang telah saya katakan tadi, Google Sitelinks tidaklah sesuatu yang bisa dibuat secara manual. Tim Google yang secara otomatis memberikannya terhadap website tertentu di hasil pencarian. Dan secara resmi, Google tidak memberitahukan kita bagaimana sitelinks dapat dibuat.
Dari pengalaman saya, menghadirkan sitelinks adalah perkara susah. Butuh waktu dan riset lama, itu pun saya temukan secara tidak sengaja ketika hendak merubah deskripsi website ini dan ingin melihatnya apakah sudah berubah di hasil pencarian atau belum. Dan ternyata sitelinks untuk Catatan DAPP muncul. Yang membingungkan, ketika saya tes di browser lain, sitelinks untuk Catatan DAPP tidak muncul. Awalnya saya menggunakan Firefox untuk melihatnya. Di Firefox sitelinks Catatan DAPP muncul, tapi di Chrome tidak. Hal sebaliknya justru muncul untuk Facebook dan Lazada, di Firefox sitelinks kedua web populer tersebut tidak muncul sementara di Chrome muncul. Tetapi di PC lain, saya coba di Chrome dan Firefox, keduanya muncul untuk sitelinks Catatan DAPP dan Lazada tetapi tidak muncul untuk Facebook. Saya juga cukup kebingungan dengan hal ini.

Dari riset dan pengalaman saya, inilah hal-hal yang saya lakukan di dalam Catatan DAPP:

  • Membuat halaman penting yang memang ‘selalu’ ada di sebuah website, seperti About, Privacy Policy, Contact Me, dan buat deskripsi yang jelas terhadap setiap halaman tersebut.
  • Susun halaman tersebut di navigasi yang tertata dengan rapi. Di Catatan DAPP, menu halaman saya pisahkan dengan kategori dari segi penempatan di navigasi. Hal ini tentu akan membedakan bagimana pengunjung blog ini mengakses halaman tertentu dan kategori tertentu dari navigasi menu yang jelas penataannya.
  • Buat agar navigasi menu yang terdapat di website Anda muncul baik di homepage maupun halaman lainnya, seperti di tulisan maupun halaman-halaman lainnya.
  • Pastikan juga Anda menghapus halaman-halaman yang dilaporkan sebagai 404 error not found.  Cek akun webmaster tool untuk blog Anda dan hapus setiap URL yang bermasalah.
  • Pastikan Robottxt tidak memblok halaman-halaman penting di website Anda.
  • Selebihnya, permudah hierarki atau pun struktur halaman di website Anda.

Untuk saat ini, itulah beberapa hal yang saya lakukan sebelum sitelinks muncul untuk website ini. Dari beberapa sumber yang saya baca, inilah beberapa tips untuk memunculkan Google Sitelinks:

  • Gunakan brand unik
  • Buat struktur yang baik dan jelas
  • Buat sitemap xml
  • Buat konten berkualitas dan penting untuk pengguna
  • Hubungkan artikel yang saling berkaitan di dalam blog Anda, selain related posts, Anda bisa menggunakan internal links yang juga penting untuk menurunkan bounce rate.
  • Sitelinks adalah salah satu hasil dari teknik SEO, dan pahami dasar-dasar SEO sebelum berjuang keras mendapatkannya.
Google Sitelinks menjadi sesuatu yang cukup berharga bagi webmaster, terutama untuk sebuah brand. Sitelinks sejatinya mempengaruhi pengunjung untuk mengklik hasil dari sebuah website yang tampil, sama seperti hadirnya fitur Google Authorship, fitur yang kini dimatikan oleh Google sendiri . Saya berpendapat bahwa Google Sitelinks ini penting eksistensinya bagi sebuah website, dan apakah Anda juga memilikinya?
Penjelasan Tentang Google Sitelink Dan Cara Mendapatkan Google Sitelink Penjelasan Tentang Google Sitelink Dan Cara Mendapatkan Google Sitelink Reviewed by Diyah Ayu P Putri on 11:02 PM Rating: 5
Powered by Blogger.